Senin, 12 Mei 2014

Tiga Hari Dalam Bara

                Sore tadi, saya masih kembali membaca novel ‘Sang Patriot’ meski hanya beberapa bab. Yah, itu Karen asaya teringat akan GA Review buku tersebut, saya lupa sebelumnya (maaf). Dan akhirnya saya sampai di bab dengan judul ‘Tiga Hari Dalam Bara’. Saya kembali membacanya, saat membacanya saya sempat teringat sedikit ulasan saat bedah buku ‘Sang Patriot’yang di adakan di Yogyakarta beberapa waktu lalu. Sang penulis, Irma Devita, juga sedikit memberi cerita yang ulasannya juga mengarah ke bab tersebut.
                Lalu, saya melirik kanvas penuh coretan sketsa dengan berbagai warna yang saya sandarkan di salah satu sisi dinding di kamar saya. Saya kembali teringat keinginan saya untuk membuat sebuah karya yang terinspirasi dari novel yang sedang saya pegang saat itu. Ingatan saya kembali hadir dengan keinginan saya untuk mencoba menciptakan karya abstract. Tanpa pikir panjang, saya taruh novel ‘Sang Patriot’ di rak buku lalu mengam bil beberapa pencil warna dan segera memberi sketsa sederhana.
                Cat  minyak dengan berbagai warna mulai saya keluarkan dan taruh diatas keramik yang saya gunakan sebagai palet, minyak untuk mencairkannya pun sudah siap, saya mulai menggores. Dengan berbekal ingatan akan ulasan singkat saat bedah buku serta cerita yang ada di novel saya mulai mencoba menciptakan beberapa komposisi warna dan mengatur goresan sedemikian rupa. Mencoba menghadirkan cerita dengan judul ‘Tiga Hari Dalam Bara’ kedalam sebuah kanvas dengan goresan dan komposisi warna, lukisan dengan jenis abstrak.
                Semoga karya yang saya ciptakan ini memang benar sebuah karya abstrak, meski masih belum bisa di katakana sangar dan bagus. Karena kesalahan lain saya adalah kurangnya pengetahuan tentang abstrak. Akhirnya, karya saya tersebut juga saya beri judul yang sama seperti cerita dalam novel, “Tiga Hari Dalam Bara”.


Karya (belajar) Abstrak Saya Berjudul 'Tiga Hari Dalam Bara'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers