Belajar adalah sebuah kegiatan yang sangat di perlukan dan selalu di lakukan para manusia. Entah itu dlam keadaan sadar atau tidak. Aku suka belajar, tapi tak selamanya begitu. Ada kalanya kita berada di titik jenuh, itulah saat dimana kita harus melupakan tentang belajar, hehe.
Aku suka belajar, belum tentu juga aku menyukai segala pelajaran. Aku lebiih menyukai mempelajari sesuatu yang berbau non-akademik. Untuk masalah akademiknya aku masih memilih beberapa pelajaran. Seperti Bahasa Indonesia ataupun Sejarah, karena tak terhindarkan dari kisah-kisah yang selalu hadri dalam setiap pelajaran tersebut. bagaimana lagi ?? saya suka membaca hal seperti itu, haha. Dalam hal non akademik saya mempelajari banyak hal. Seperti belajar menulis di blog dan ingin mencoba merangkai sebuah novel, belajar mencoba sesuatu yang berhubungan dengan design, belajar menggambar, bermusik, fotografi, sinematografi, banyak lagi lainnya. Dan tak terlupa, saya juga belajar memulai hidup baru setelah saya kehilangan tujuan saya.
Kini saya hidup dengan beberapa tujuan. Satu di antaranya adalah berkuliah di salah satu perguruan tinggi di Jogjakarta. Sekarang, lagi-lagi aku mendapat masalah dimana aku harus menentukan sebuah pilihan. Jalur undangan untuk masuk perguruan tinggi berlaku untuk semua siswa yang menginginkan. Tapi sayangnya, salah satu Perguruan Tinggi yang ingin ku masuki tak menggunakan jalur masuk dengan undangan. Jadi satu-satunya untuk memasuki Perguruan Tinggi itu melalui test, dimana aku masih meragukan dalam hal ujian prakteknya, menggambar. Aku bisa di bilang tak mahir menggoreskan garis di kertas kosong menumpahkan imajinasiku. Dengan kata lain aku harus siap untuk tak menggunakan peluang jalur undangan. Sebuat saja perguruan tinggi A.
Tapi jika kau menggunakan jalur undangan(sebut saja perguruan tinggi B), otomatis aku juga melangkah semaikn jauh dari perguruan tinggi yang ingin ku masuki tadi. Dan bila aku mendaftar pada perguruan tinggi A yang ku maksud tadi dan menggunakan jalur undangan mendaftar di perguruan tinggi B, lalu hasil dari jalur undangan aku di terima di perguruan tinggi B yang ku tulis dan saat tes masuk perguruan tinggi A aku dinyatakan lolos. Tentunya aku memilih perguruan tinggi A dan meninggalkan perguruan tinggi B. Kemungkinan untuk tahun depan sekolahku akan di blacklist oleh perguruan tinggi B, dengan kata lain adik-adik kelas yang ingin masuk perguuran tinggi B bisa-bisa akan di persulit Cuma gara-gara aku.
Belajar dilakukan karena kita tidak mengetahui sesuatu dan kita ingin mengetahuinya, karena itu aku belajar. Fakultas yang ingin ku masuki adalah DKV (Design Komunikasi Visual) lebih condong ke desain grafis. Fakultas itu aku temukan di perguruan tinggi A dan di perguruan tinggi B tidak ada.
Dalam keadaan seperti ini kebimbangan lagi-lagi melanda. Dengan kata lain aku di beri dua pilihan yaitu, Aku memilih masa depan yang sudah aku inginkan dan rencanakan dengan kemungkinan besar aku bisa merusak masa depan umat banyak saya karena sebuah blacklist atau aku menghilangkan blacklist tahun depan dan meninggalkan masa depan yang saya rencanakan.
jika aku dalam posisi itu aku milih di A.
BalasHapusdengan segala resiko keinginan untuk menjadi ORANG itu harus teguh dan optimis meski terkadang di bilang egois
oke, oke ..
BalasHapusmakasih ya sam sarannye :D