Senin, 30 September 2013

Cerita Singkat Ospek Fakultas dan Jurusan

Jogjakarta, 30 September 2013

                Dalam catatan ini saya akan membahas tentang ospek fakultas dan jurusan saya. Baiklah, mari mulai kisahnya …..
                Kemegahan akan terlaksananya ospek universitas selama dua hari sebelumnya menjadi kenangan tersendiri bagi saya. Dan dua hari pertamapun terlewatitanpa ada hambatan. Masih ada tiga hari lagi. Ospek selanjutnya adalah ospek fakultas, daalam ospek ini hampir mirip dengan ospek universitas sebelumnya, masih di dominasi dengan perbincangan dengan beberapa sumber. Dan di hari pertama ospek fakultas ini di laksanakan dalam stage tari Tejo Kusumo.
                Sama seperti sebelumnya, pembicaraan ini di tujukan kepada para maba yang di harapkan dapat memotivasi. Seperti halnya saat berbincang dengan seorang mahasiswa yang sudah menorehkan nama UNY dalam gelar runner up dunia di ajang lomba music klasik (jika tidak salah) tingkat international di Italia. Ada juga beberapa perbincangan dengan beberapa mahasiswa yang sudah UNY kirim ke luar negeri untuk beberapa kepentingan seperti pertukaran pelajar ataupun lomba.
                Yang pastinya tidak luput dalam perbincangan seperti ini dekan Fakultas Bahasa dan Seni. Beliau biasa si panggil Bu Kun. Di damping dengan beberapa orang lainnya, beliau bergantaian memberikan wejangan kepada para maba yang sedang duduk di depan mereka. Yah, meskipun ada dari beberapa maba yang tak menyimak ataupun mengantuk.
                Ada pula acara pengenalan ORMAWA yang ada di FBS. Acara ini termasuk acara yang menjadi hiburan setelah sekian lama mendapat acara yang banyak orang bilang membosankan. Dalam acara ini, semua ORMAWA yang ada di FBS menyuguhkan sebuah pensi. Cukup banyak ORMAWA yang ada di fakultas yang saya masuki ini. Hima (Himpunan Mahasiswa) setiap prodi ada, di tambah BEM dan DPM. Ada juga UKMF Kreativa yang merupakan ormawa yang berhubungan dengan majalah kampus dan jurnalistik. Ada Sangkala yang merupakan UKMF yang serius dalam hal teater. Dan ada UKMF Al-Huda yang merupakan UKMF yangmerupakan rohisnya FBS.
                Setiap Hima dan UKMF menampilakan paenampilan yang apik dan menghibur. Banyak menghadirkan gelak tawa dan kagum. Mulai dari drama treatikal yang dihadirkan beberapa Hima yang di buat dengan konsep komedi, penampilan teater yang di tampilkan Hima Seruker dan Sangkala ataupun penampilan dari HIMASIK (Himpunan Mahasiswa Pendidikan Seni Musik) dan HIMASETA (Himpunan Mahasiswa Seni Tari) yang cukup membuat kagum, dan UKMF lainnya yang membuat tepuk tangan dan sorak sorai kami para maba dan beberapa panitia yang menonton.
                Di hari kedua, di awali dengan pembekalan rohani setiap keyakinan yang di pegang. Dan setelahnya merupakan lomba-lomba kecil bernama Sayembara Prajurit Perisai Ungu yang di pertandingkan dengan setiap gugus. Dan gugus saya, Gugus Kalawai, di tandingkan dengan Gugus Sondi. Perlombaan ini terdiri dari beberpa lomba dengan model estafet. Pertama merupakan lomba balap bakiak yang dipakai oleh tiga orang, orang yang berada di depan sendiri membawa bendera sebagai tongkat estafet, yang nantinya di berikan kepada peserta temannya yang akan melanjutkan ke lomba berikutnya yang merupakan lomba balap dengan membawa kelereng di atas sendok yang digigit. Dan di lanjutkan dengan lomba memecahkan tepung plastic berisi tepung yang di gantung dengan mata tetutup dan sebagai pengarah arah, peserta terakhir yang akan mengomando arah tempat dimana plastic berisi tepung itu berada. Jika tepung berhasil di pecahkan dengan sebuah kayu yang sudah di bekalkan kepada peserta sebelumnya, bendera estafet di berikan kepada peserta terakhir dan harus berlari secepat mungkin mencapai garis finish. Sayangnnya gugus kami tidak berhasil mendapat juara setelah terhenti dalam semi final.
                Acara selanjutnya yaitu adalah Ekspresi Karya Maba. Acara ini merupakan acara pensi yang harus di bawakan oleh dua gugus, dan Gugus Kalawai mendapat partner Gugus Sondi yang sebelumnya menjadi saingan dalam Sayembara Prajurit Perisai Ungu. Acara ini di adakan di stage tari Pendopo Tejo.  Penampilan setiap pasang gugus terlihat apik. Namun saying ada beberapa pasag gugus yang penampilannya terhenti saat penampillan mereka masih belum selesai ataupun masih berjalan setelahnya. Termasuk juga penampilan dari Gugus Kalawai dan Gugus Sondi yang di hentikan tidak lama setelah mereka memulai opening pensi yang akan di tampilkan, dan saat akan menampilkan penampilan utama tirai sudah di tutup. Sayangnya, saya tak dapat informasi banyak kenapa penampilan di hentikan saat gugus kami akan menampilakan pensi kami. Jadinya saya menrik kesimpulan, masalah waktu.
                Di hari selanjutnya, hari terakhir ospek yang akan saya dan maba UNY hadapi. Ospek di hari terakhir ini merupakan ospek jurusan/prodi. Dress code ospek inilah yang menurut saya paling asik, dengan mengangkat tema Pirates (perompak) dalam ospek jurusan SERUKER (Seni Rupa dan Kerajinan), peserta di wajibkan mengenakan dandanan ala perompak yang sebelumnya sudah di tentukan. Dalam ospek inilah saya baru mendapat hukuman karena penugasan yang harus di bawa tidak saya bawa. Hasilnya baju saya yang awalnya putih mendapat warna-warna baru seperti biru, merah, kuning, hijau dan campuran dari itu semua. Tidak hanya itu, para mas-mbak SPK  (Sie Penegak Kedisiplinan) memberikan kami sebuah minuman yang saya kira adalah ‘kemaitan’ tapi ternyata itu adalah ‘brotowali’ (kalau tidak salah) dan saya masih bingung, apakah kedua nama tersebut merupakan satu jenis jamu namun berbeda nama atau memang benar-benar berbeda. Karena yang saya rasakan sama. Sama-sama pahit.
                Dalam ospek jurusan ini, di lakukan acara bincang-bincang dengan beberapa dosen yang akan mengajar kami para maba di jurusan SERUKER. Dan dilanjutakan dengan lomba yang terkenal dengan ucapan “Ya!!!”, “Tidak !!!”, “Bisa jadi, Bisa jadi”, saya lupa apa nama acara yang di tayangkan oelh salah satu stasiaun televisi tersebut. Dan apa bila perwakilan gugus ospek jurusan SERUKER tak bisa menjawab kata yang tertera, semua anggota gugus akan terkena semprotan warna-warni yang akan menghias di baju putih yang dikenakan. Gugus saya dalam ospek jurusan ini adalah sebuah nama rempah-rempah, yaitu pala.
                Dan tibalah waktu dimana Gugus Pala maju dan mengirimkan dua perwakilan sebagai peserta. Ah, kata yang tertera merupakan sebuah nama hewan. Dan sayangnnya yang keluar adalah ‘tapir’. Berbagai clue yang di katakana tak dapat membantu namun cukup membuat kami semua sakit perut karena tertawa. Hingga waktu habis dan akhirnya terhujanilah kita dengan semprotan warna-warni. Ketika dalam sesi wawancara, pemberi clue di tanya oelh panitia , apakah dia tahu dengan tapir atau tidak ? dengan enteng di jawa ‘Tidak’. Kami akhirnya kembali dengan warna baru dalam kaos yang kami kenakan.
                Setelah acara “Ya !!”, “Tidak !!”, “Bisa jadi !!” selesai di lanjutkan dengan lomba agustusan, yait mengambil koin dengan mulut dari papaya yang terlumuri (mungkin) oli. Dan gugus  saya mengirimkan tiga orang wanita untuk mengikuti perlombaan tersebut. awalnya ada beberpa anak yang ragu dengan mereka. Setelah berlomba, koin yang berhasil di dapat merupakan terbanyak dari pada gugus-gugus lainnya.
                Selesai dengan itu, Acara di lanjutkan dengan penobatan raja dan ratu perompak dalam ospek jurusan SERUKER 2013. Dan salah satu anggota dari Gugus Pala-lah yang menjadi Raja Perompak dalam Ospek Jurusan SERUKER dan Ratu Perompaknya dari gugus lainnya.
                Setelah itu kami para maba di haruskan kembali berkumpul dengan gugus fakultas, d dekat gedung C13 di FBS setelah semua berkumpul dan di kondisikan, kami menuju stage tari untuk acara penutup ospek. Di acara terakhir ini di umumkan pemenang beberapa nominasi dan pemenang dari Sayembara Prajurit Perisai Ungu. Dan Gugus Kalawai mendapat penghargaan atas gugus dengan pendukung terheboh. Dan juga ada acara mengerjai anak-anak yang sedang berulang tahun. Setelah itu adalah guest star, yang merupakan band dari salah satu fakultas di UNY. Di sana kami bernyanyi dan menari bersama. Menggila bersama selayaknya sebuah konser besar, hingga acara selesai.

                To Be Continued ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers